Kamis, 27 Oktober 2016

Perbedaan Seniman & Desainer




Desain tercipta melalui perencanaan yang rumit dan di implementasikan dengan hati-hati agar apa yang menjadi tujuannya tercapai (client problem sets), desain memiliki tujuan di luar diri desainernya. Sedangkan seni tidak memiliki aturan tertentu, sang seniman menciptakan aturannya sendiri. Seorang seniman bebas mengemukakan apa saja, dan dengan cara apa saja, tanpa harus menjelaskan bagaimana dan mengapa ia membuat karyanya sedemikian rupa. Menurut Ary Dananjaya (pematung), seniman berkarya untuk dirinya sendiri (their own problem sets) dan memperbolehkan masyarakat ikut menikmati dan menghargainya, sementara desainer perlu ‘berbicara’ kepada masyarakatnya.
  • Desainer (Designer)


Desain berperan menganalisis, meneliti, menghitung, memperkirakan, menentukan, merencanakan, dan membuat benda (produk) berdasarkan asas pemenuhan berbagai fungsi hubungan (relasi) yang selaras antara benda (produk) yang direncanakannya, dengan manusia sebagai penggunanya.


  • Seniman (Artist)


Berperan menganalisis, meneliti, dan memberikan input berupa pertimbangan, solusi, bagi para desainer dan teknisi, sesuai dengan bidang ilmu dan seni yang dikuasainya.

  • Tingkat Keahlian

Keahlian sering di artikan sebagai kemampuan untuk membuat produk. Seniman yang sudah berpengalaman itu sudah bisa dikategorikan sebagai seorang ahli, karena tanpa keahlian yang mumpuni, karya mereka tidak akan ada bedanya dengan gambar seniman pemula. Keahlian, tentu saja, akan meningkat seiring berjalannya waktu dan sejalan dengan value yang dihasilkan pada karyanya.

Desainer, tidak terlalu membutuhkan keahlian tertentu untuk 'menjual' idenya seperti seniman. Dengan keahlian berkomunikasi dan problem solving, desainer sudah bisa menghasilkan sesuatu. Tapi hasil karya desainer tentu akan semakin berharga ketika ia benar-benar ahli di bidang tersebut.

  •  Fungsi yang Diberikan Untuk Masyarakat

Seniman menghasilkan sesuatu yang lebih bertujuan sebagai stimulasi visual, seperti dekorasi. Berbeda dengan seniman, adalah wajib hukumnya bagi desainer untuk menciptakan sesuatu yang sifatnya fungsional.

Istilah 'desain yang fungsional' sering diberikan pada produk yang berfungsi sesuai dengan porsinya. contohnya, pembuka kaleng yang dibuat dari besi terbaik di dunia dan dilapisi berlian itu tidak didesain untuk kepentingan fungsional. Pembuka kaleng tersebut diperkirakan tidak akan dibutuhkan oleh masyarakat, karena terlalu mahal daripada pembuka kaleng biasa dan fungsinya juga tidak terlalu berbeda jauh.

Dalam kasus tersebut, pemahaman desain yang diterapkan berlebihan namun tidak dilengkapi dengan tujuan fungsional akan merusak keeleganan dari konsep desain itu sendiri.

Jadi Seniman dan Desainer adalah fakta yang jelas bahwa kedua profesi tersebut berbeda, namun sama-sama menggunakan ilmu seni untuk menciptakan sebuah karya.kita semua memiliki kemampuan seni. Bisa di bilang Desainer adalah Seni yang disiplin, itu sebabnya banyak yg bilang Desainer dan Seniman adalah pekerjaan yg sama.

Minggu, 23 Oktober 2016

APA ITU SABLON DAN SEJARAH PERKEMBANGAN SABLON

Jadi, Sablon adalah sebuah teknik untuk mencetak tinta diatas bahan dengan bentuk yang kita kehendaki. Dengan bantuan screen sablon dan rakel sabor dalam proses pengerjaannya.

Pada awalnya sablon digunakan untuk mencetak baju kimono yang bermotif. Pada saat itu muncul larangan penggunaan kimono dengan tulisan tangan sehingga berkembanglah penyablonan kimono pada waktu itu. Kaisar melarang karena harga kimono sangat tinggi jika menggunakan teknik menulis tangan. 
Setelah di Jepang berkembang, kemudian sablon dikenal di Eropa pada tahun 1851-1862 dan 1868. Diperkenalkan oleh Joseph Swan yang mengdirikan usaha di bidang sablon.
Kemudian Samuel Simmon mendapatkan hak paten mengenai teknik sablon yang ia ciptakan pada tanggal 1 Juli 1907. Teknik tersebut menggunakan bahan Chiffon sebagai pola dalam mencetak. Setelah berkembang di Inggris, mulailah merambah Amerika Serikat dan muncul teknik silk screen printing. 

Setelah perang dunia ke-2 perkembangan teknik sablon semakin gencar. Inovasi mengenai cetak sablon mulai modern dengan teknik cetak saring. 
Sekarang pada pada teknik sablon sudah berkembang hingga menggunakan mesin dan printer. Banyak muncul industri dan usaha cetak sablon. Bisnis konveksi dimana-mana dengan menghadirkan kualitas dan pemilihan teknik yang beragam, yang membuat harga bervariasi sesuai kerumitan gambar dan pemilihan teknik. Teknik sablon tersebut adalah manual, sablon digital, dan DTG. Jika Anda belum mengetahui perbedaan sablon manual, digital, dan DTG.